Laman

Selasa, 04 Oktober 2011

Diam Membisu

Kau hanya bisa terdiam dan membisu
Saat rasakan jiwamu terbelenggu
Tak sanggup tuk memutar waktu, yang berlalu
Yang telah hilangkan bahagia dihatimu

Kau coba luluhkan suasana
Kau coba untuk tertawa
Namun senantiasa
Menjadi khayal semata

Tangis bathinmu takkan pernah mampu mengulangi
Semua kesejukkan hati yang terperih
Kini kau genggam pedihnya pilu dan emosi
Dan kau hanya diam dan membisu tersimpan di hati

Aku coba untuk tak merasa
Hindari kejamnya dunia
Namun senantiasa
Menjadi khayal semata
Kau diam ... membisu ...

Damai Bersamamu

Keheningan malam dengarlah sapaku
Bawalah diriku ke alam damaimu
Hembuskan nafasmu tuk sejukkan jiwaku
Agar kurasakan damai bersamamu ... oh ...

Keheningan malam bukakanlah mataku
Dari semua mimpi dan juga khayalku
Terbesit dikalbuku kedamaian itu
Agar kurasakan damai bersamamu
Damai selalu
Mengapa terjadi (mengapa terjadi)
Semua tragedi (semua traqedi)
Hilangnya nurani (hilangnva nurani)
Tebarkan emosi (tebarkan emosi)

Keheningan malam hadirkan damaimu
Untuk melepaskan duka nestapaku
Berikan jalanmu tuk qapai harapanku
Agar kurasakan damai yang selalu ...
Bersama damaimu ...

Di manakah kini (di manakah kini)
Damai yang abadi (damai yang abadi)
Tlah lama kucari (tlah lama kucari)
Hilanq tak berarti (hilang tak berarti)